Janji 10.000.000 Lapangan Kerja Baru, Realisasi Cuma Segini
Gema Indonesia Raya - Koalisi Indonesia Adil dan Makmur (KIAM) pendukung capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai, empat tahun Pemerintahan Jokowi-JK belum mampu secara maksimal menurunkan angka pengangguran.
Pernyataan ini disampaikan Jubir KIAM Faldo Maldini saat berbincang dengan TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (24/10).
“Pengangguran masih tinggi. Pada Maret 2018 angka pengangguran sebesar 6,87 juta jiwa atau 5,13 persen. Dibandingkan pada Maret 2015, saat itu masih 6,18 persen atau 7,4 juta jiwa. Maka selama pak Jokowi (jadi Presiden), pengangguran berkurang hanya 530 ribu jiwa,” papar Faldo.
Berarti, ujar Faldo, hanya itu yang bisa dikurangi pemerintah selama 4 tahun.
“Parahnya 40 persen ditunjang sektor informal. Pemerintah harus berterima kasih kepada para CEO start up unicorn, telah membuka banyak lapangan kerja walau tidak banyak support dari pemerintah untuk start-up apalagi regulasi,” ujar dia.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen, katanya, maka tidak akan banyak lapangan kerja yang bisa dibuka.
“Pemerintah juga tidak pernah memikirkan produksi agar membentuk bayak lapangan kerja baru, fokusnya di distribusi (infrastruktur),” tutur dia.
“Kami tidak bilang infrastruktur tak penting, tapi dengan kebijakan yang diambil 4 tahun ini dampaknya fundamental ekonomi masih lemah, terjadi defisit ekonomi,” sambung Wasekjen PAN ini.
Lebih lanjut, Faldo mengatakan, jika membandingkan indikator kemiskinan dalam dua rezim, yakni pemerintahan SBY periode I mampu menurunkan kemiskinan sebesar 2,51 persen. Dari 16,66 persen pada 2004 menjadi 14,15 persen pada akhir 2009.
“Selanjutnya, pada periode kedua, pemerintahan SBY menorehkan hasil lebih baik dengan menurunkan 3,19 persen angka kemiskinan dari 14,15 persen menjadi 10,96 persen. Rata-rata penurunannya per tahun 0,57 persen,” ujarnya.
“Sedangkan, selama empat tahun pemerintahan berjalan, Jokowi berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,14 persen atau rata-rata 0,28 per tahun,” imbuh dia.
Sementara itu, Menteri tenaga kerja (Menaker), Hanif Dhakiri menilai selama pemerintahan Jokowi-JK berjalan, angka pengangguran sudah cukup baik teratasi.
“Loh kita ini (angka pengangguran) turun drastis. Sekarang ini 5,13 persen itu angka pengangguran terendah dalam sejarah kita ini,” ujar Hanif, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/10). (tsc)
No comments