Header Ads

  • Breaking News

    HNW Dukung Upaya Jamiat Kheir Luruskan Sejarah

    HNW Dukung Upaya Jamiat Kheir Luruskan Sejarah


    Gema Indonesia Raya - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kedatangan tamu dari delegasi organisasi Islam tertua di Indonesia, Jamiat Kheir.

    Kedatangan delegasi yang dipimpin Ketua Yayasan Prof. Dr. Husin Alatas, dengan anggota Kepala Lembaga Bahasa Arab, Habib Husein Al Hadad, Kepala Akademik, Habib Muhammad bin Sahil, Perwakilan MA Jamiat Khair H.A. Zayadi dan Direktur Pendidikan Binakeir Ali Badrudin ke MPR itu untuk memberikan undangan seminar pendidikan sekaligus bersilaturahim.

    Selain itu, Husin Alatas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Hidayat, karena dalam berbagai kesempatan melakukan Sosialiasi Empat Pilar MPR, politisi PKS itu mengungkapkan peran penting Jamiat Kheir dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    “Karena kami tahu Pak Hidayat selalu mengangkat nama Jamiat Kheir, maka kami datang untuk menyampai ucapan terima kasih,” kata Husin.

    Lebih lanjut Husin menjelaskan rencananya seminar pada November 2018 untuk memperingati 117 tahun berdirinya Jamiat Kheir.

    Husin berharap, melalui seminar ini secara institusi ada penyebutan dalam sejarah bahwa Jamiat Kheir turut andil di awal-awal kebangkitan nasional.

    Di awal pendirian Jamiat Kheir pada 1901, sudah ada benih-benih inklusifitas, dengan anggotanya lintas suku, seperti KH. Ahmad Dahlan, K.H. Oemar Said Tjokroaminoto.

    Husin juga menjelaskan pada 1903 Jamiat Kheir mengadakan kongres di Batavia, salah satu resolusinya berbunyi bahwa haram untuk tunduk pada pemerintah kolonial Belanda.

    Organisasi ini lanjut Husin lahir dari tokoh-tokoh perjuangan, antara lain, K.H. Ahmad Dahlan, H. Oemar Said Tjokroaminoto. Bahkan, HOS Tjokroaminoto diketahui pidah ke Surabaya, dan lewat CV Setia Usaha yang sahamnya dimiliki Jamiat Kheir menerbitkan kora Oetoesan Hindia.

    Lewat koran ini HOS Tjokroaminoto menyebarkan ide-idenya tentang nasionalisme dan sebagainnya.

    “Jadi, kalau dari rentang sejarah jelas menunjukkan bahwa Jamiat Kheir harus diakui sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari kemerdekaan Indonesia, tak terpisahkan dari NKRI,” kata Husin.

    Dalam kesempatan tersebut Hidayat menyambut baik rencana Jamiat Kheir, untuk berbenah diri dan menjelaskan peran Jamiat Kheir dalam kemerdekaan Indonesia.

    Menurut Hidayat, upaya Jamiat Kheir tersebut untuk mengembalikan marwah kualitas pendidikan ketika pertama kali didirikan.

    “Waktu itu marwah Jamiat Khair lebih menekankan pada pendidikan berbasis bahasa Arab. Tujuannya untuk mencetak kader da’i, kiai dan sebagainya yang punya karakter Rahmatan Lil Alamin,” ujar Hidayat.(kk/rmol)

    Sumber ; Eramuslim.com

    No comments

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    http://reactips.hol.es/pernak-pernik/1-pilihan-ava-media-sosial-untuk-pendukung/