Header Ads

  • Breaking News

    Dongeng Pahlawan Dadakan Dari Produksi Kegaduhan

    Dongeng Pahlawan Dadakan Dari Produksi Kegaduhan


    Gema Indonesia Raya - “Most times, however, manipulation is not so extreme. On its very basic level, imagine you’re in a crowded room and someone calls out your name. What is your reaction? Usually it is to turn around or respond with a “Yes?” You have been manipulated, but not necessarilyin a bad way.”

    Ada yang bertanya kepada saya bagimana memproduksi kegaduhan? Jawaban saya sederhana, yaitu punya kekuasaan. Kalau kau punya kekuasaan, kau bisa kuasai media, kau punya tools; intelejen dan hukum kau bisa tarik ulur dan buat parodi kegaduhan. Secuil pengantar dongeng sebelum tidur.

    Melempar opini dengan mengandalkan media itu sangat mudah bagi yang memiliki kekuasaan. Ada hal receh yang diangkat dan diblow up oleh media, hal-hal yang sebetulnya tidak usah dijadikan narasi nasional melalui media. Memproduksi kegaduhan dan menutupi apa yang pantas disoroti adalah teknik mengatur irama politik.

    Rakyat disuguhi drama media sedang substansi permasalahan sebuah negara tidak diselesaikan. Ramai hanya sesaat, lalu tertutupi isu baru yang diproduksi. Bahkan, senjata media ini bisa digunakan untuk menelanjangi lawan politik dengan sistematis. Mengatur alam bawah sadar rakyat dengan pembenaran tak kasat mata melalui jaring media.

    Apa saja bisa dijadikan sumber kegaduhan. Sebagai contoh isu radikalisme dan kasus mega korupsi. Dua hal yang bisa digunakan untuk menutupi hal lain, seperti kehancuran ekonomi. Bisa juga antara isu radikalisme yang diciptakan sebagai hantu terus diblow up media atas pesanan, agar kasus mega korupsi itu tertutupi oleh hantu yang diciptakan oleh sutradara.

    “War is ninety percent information” —Napoleon Bonaparte

    Perang, kita masuk pada pola perangan pemikiran. Dimana informasi yang tentu dimiliki penguasa mampu mengkondisikan sesuatu. Jaring media bekerja lebih keras, media serentak memainkan peran sesuai posnya. Bagimana kegaduhan itu terjadi?

    Melempar opini atau aturan penguasa melalui media, padahal hal tersebut belum dikemas dalam birokrasi. Maka keriuhan akan terjadi melalui pemberitaan dan pion-pion media sosial; buzzer politik dan netizen saling melontarkan opini. Di situlah pro kontra, gesekan dua frekuensi, dan gaduh pun terjadi.

    Lantas bagaimana pahlawan itu muncul? Ya! Saat eskalasi meningkat, media massiv memberitakan, hal viral terjadi, maka akhirnya akan ada sosok yang datang di depan media dengan mengatakan banyak hal mengenai permasalahan. Kemudian seakan berlaku bijak terhadap permasalahan.

    Itulah pahlawanan dadakan yang akan terus hadir dari produksi kegaduhan sistematis melalui tangan media dan pion-pion digital atau biasa dikenal dengan buzzer politik.

    Pahlawan itu datang diujung waktu, dengan drama sorak sorai dan puja puji dan jilatan. Kemudian media memainkan peran secara sistematis dan massiv. Itulah tipuan bahkan manipulasi alam bawah sadar yang terus diproduksi.


    - Jack Vardan -

    No comments

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    http://reactips.hol.es/pernak-pernik/1-pilihan-ava-media-sosial-untuk-pendukung/