Header Ads

  • Breaking News

    HAARP, Senjata Rahasia Elit Global Untuk Kendalikan Bumi (Tamat)

    HAARP, Senjata Rahasia Elit Global Untuk Kendalikan Bumi (Tamat)


    Gema Indonesia Raya - Frekuensi demi frekuensi dicoba dari mulai yang rendah LV atau VLF dan juga frekuensi tinggi HF, VHF, UHF, dan lainnya. Cara menciptakan gemba bumi adalah sama, frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi.

    Gelombang radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya samudera.

    Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi berikutnya? Terjadi gempa! Maka beebrapa gempa di laut juga dapat memicu Tsunami!

    Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa bumi, seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya.

    Untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut. Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran sekeliling/dipinggir dari sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur dengan hebat.

    Apa yang terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut menjadi berantakan!!

    Pada HAARP untuk memicu gempa, cukup memancarkan “frekuensi sangat rendah” tersebut ke atas ionosfir. Lalu ionosfir akan memantul turun kembali ke permukaan bumi, mirip gelombang radio SW.

    Pada saat terpantul kembali disuatu tempat di muka Bumi itulah, frekuensi sangat rendah itu tetap menerobos masuk ke dalam kerak bumi dan menggetarkannya,maka gempa bumi akan terjadi.

    3. Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku Manusia

    Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di suatu kawasan.

    Efek dari Frekuensi Sangat Rendah terhadap otak dapat bermacam-macam. Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila. Dengan adanya frekuensi HAARP yang disamakan dengan gelombang otak, maka akan terjadi keributan disuatu wilayah tertentu, pemberontakan, kudeta, perang dan berdampak sosial lainnya.

    Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan oleh negara-negara ”koboy” yang maju agar berguna untuk mengatur dunia dengan satu komando (New World Order).

    Disinyalir, teknologi ini dikembangkan saat manusia ingin mengetahui apa itu “hantu”. Dan menurut ilmu pengetahuan, ternyata hantu adalah halusinasi manusia dikala otak terkena gelombang frekuensi sangat rendah.

    Oleh karenanya, maka terjadilah distorsi informasi oleh indera manusia. Selama info itu dikirim oleh otak yang telah terkena frekuensi sangat rendah tersebut lalu diterima indera manusia, maka hasilnya akan berbeda.

    Manusia dapat melihat yang tiada, mendengar yang tiada dan merasakan yang sebenarnya juga tiada, namun semua seakan-akan ada. Mirip teknologi HAARP!

    HAARP juga dapat melawan sifat alam yang alamiah, seperti gempa yang dapat terjadi di daerah yang jarang sekali terjadi gempa dimana tidak ada gunung dan jauh dari pinggir lempeng samudera atau benua.

    Salah satunya adalah gempa yang baru-baru ini terjadi di pantai timur Amerika yang tidak pernah gempa, namun titik episentrum ada disana. HAARP memang hebat, namun jika ada di tangan pihak yang ”gila” menjadikannya tidak lagi lucu. Soviet Juga Punya “HAARP”

    Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda. Uni Soviet membuat HAARP dengan menembakkan frekuensi rendah langsung ke tanah bukan ke angkasa karena untuk membuat gempa.

    Soviet menggunakan dua pipa yang masing-masing berdiameter sekitar 5 meter. Selongsong pipa besar itu berketinggian sekitar 10 meter dan masing-masing pipa dapat diangkut diatas truk panjang kontainer, jadi mirip dengan membawa rudal balistik/roket.

    Cara pengunaannya yaitu dengan meletakkannya secara vertikal, lalu lubang yang mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ketanah. Dan frekuensi rendah dinyalakan. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa hanya dalam radius sekitar 1 kilometer.

    Namun pada saat Uni Soviet terkena dampak krisis ekonomi dan politik, teknologi dan kendaraan serta perlengkapannya semua dijual oleh Uni Soviet kepada Amerika. Sejak itulah Amerika menyempurnakan teknologi HAARP tersebut.

    Lalu Uni Soviet mulai membuat frekuensi tersebut “ditembakkan” mengarah ke angkasa. Amerika kadang “diserang” oleh HAARP ini dengan mengubah cuacanya. Tapi lama-kelamaan Amerika pun tahu dan menjuluki “alat” milik Uni Soviet itu “Woodpecker” atau “burung pelatuk”. Dijuluki burung pelatuk karena frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP milik Uni Soviet itu terdengar seperti burung pelatuk yang sedang mematok secara terus-menerus.

    Senjata rahasia yang hebat ini sesungguhnya tidak dimiliki oleh Amerika maupun Soviet, namun dimiliki dan dikuasai oleh elit Global yang bercita-cita mewujudkan The New World Order. Mereka adalah orang-orang sangat berpengaruh yang ada di balik layar, mereka di antaranya adalah sesepuh Dinasti Rotschild, Rockefeller, dan sebagainya. (Tamat/rz)


    Sumber ; Eramuslim.com

    No comments

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    http://reactips.hol.es/pernak-pernik/1-pilihan-ava-media-sosial-untuk-pendukung/